Halaman

Total Tayangan Halaman

Selasa, 24 Desember 2013

Part 1 : TIPS & TRIK READING COMPREHENSION TOEFL

READING COMPREHENSION TOEFL
Question 1 - 50 (55 minutes)
Section 3 dalam ujian TOEFL adalah Reading comprehension. Ini digunakan untuk mengukur kemempuan peserta ujian dalam memahami teks tertulis dalam bahasa inggris. Bagian ini mengujikan setidaknya 5 bacaan, dimana masing-masing bacaan biasanya terdiri dari sepuluh pertanyaan. Sehingga pertanyaan pada bagian ini berjumlah limapuluh pertanyaan. Anda harus menyelesaikan semua pertanyaan dalam waktu limapuluh menit. Bagian ini hanya mengujikan teks bacaan saja, tanpa gambar, diagram, atau alat Bantu visual lainnya.


Tema bacaan yang diujikan dalam bagian ini cukup bervariasi, namun secara umum berkaitan dengan materi perkuliahan yang diajarkan oleh universitas-universitas di Amerika Serikat. Misalnya : sejarah, sastra, seni, arsitektur, geologi, biologi, kesehatan, astronomi, geografi, dan seterusnya. 


Adapun pertanyaan pada section 3 bisa dikategorikan ke dalam dua bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Reading comprehension
   Pada section 3 ini anda akan diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan informasi yang terdapat pada teks bacaan. Mulai dari main idea, bagian bacaan yang lebih rinci, sampai inferasi atau penyimpulan atas informasi yang terdapat pada bacaan.

2. Vocabulary
   Section 3 juga meminta anda untuk menjawab arti dari kata-kata tertentu yang terdapat pada teks bacaan. Namun apabila anda sama sekali tidak tahu arti kata-kata tertentu, anda masih tetap bias mengetahui arti kata-kata tersebut dengan memahami konteks bacaan. Dengan demikian anda bias memperkirakan arti dari kata-kata yang ditanyakan dalam soal.


Permasalahan yang biasa dihadapi oleh peserta tes TOEFL dalam ujian Reading Comprehension adalah batasan waktu yang singkat. Banyak peserta tes yang tidak bias menyelesaikan semua pertanyaan ketika waktu yang disediakan telah habis. Untuk itu Berbagai kemampuan yang dibutuhkan dalam reading harus anda kuasai sebelum benar-benar menjalankan ujian TOEFL. Sekalipun demikian, Anda masih berpeluang untuk mendapatkan skor TOEFL yang lebih tinggi apabila menguasai trik-trik taktis.
Berikut disajikan beberapa kunci yang bisa membantu anda berkompetisi dengan waktu yang ketat sekaligus untuk mendapatkan hasil yang lebih baik :
TIPS UMUM (GENERAL)
1. Jangan terlalu lama membaca teks bacaan.
    Harus diingat bahwa anda tidak memiliki cukup waktu untuk membaca teks bacaan secara mendalam. Pertanyaan yang muncul dalam tes reading ini umumnya dpat dijawab secara tepat dengan tanpa langsung membaca bacaan secara rinci. Anda dapat mengalokasikan satu atau dua menit untuk membaca main idea pada masing-masing paragraph dari sebuah bacaan sebelum mulai membaca pertanyaan. Dengan demikian anda sudah mendapatkan gambaran sekilas tentang informasi yang disampaikan oleh bacaan.


2. Perhatikan semua pertanyaan yang terdapat pada sebuah bacaaan dan ingat-ingat kata kuncinya.
   Setelah membaca sekilas main idea masing-masing paragraph, selanjutnya anda harus segera membaca pertanyaan pada soal-soal yang terdapat pada bacaan tersebut. Rekamlah kata-kata kunci pada masing-masing pertanyaan pada pikiran anda sehingga anda dapat mencari jawabannya pada bacaan dengan sekali tempo untuk beberapa pertanyaan. Anda juga dapat memeberi tanda pada kata kunci di lembar soal, karena anda tidak dilarang memberikan coretan. Cara ini sangat efektif untuk menghemat waktu, sehingga pandangan anda tidak bolak-balik antara teks bacaan dengan pertanyaaan.

3. Jangan panic apabila tema bacaan bukan merupakan disiplin yang anda kuasai..
   Ujian TOEFL sudah didisai sedemikian rupa sehingga peserta ujian tidak dipersyaratkan untuk menguasai tema-tema dari disiplin ilmu tertentu. Semua informasi yang ditanyakan dalam soal section 3 sudah tersedia dalam teks bacaan. Sehingga apapun latar belakang keilmuan yang anda kuasai anda akan tetap dapat menjawab soal-soal pada bacaan yang sama sekali berbeda dari disiplin anda.

TIPS KHUSUS (SPECIFIC)
Materi yang diujikan dalam tes reading biasanya memiliki pola-pola dan standar tertentu. Biasanya anda diminta untuk mengetahui tema bacaaan, menentukan main idea, mengetahui arti dari kosakata tertentu, mengetahui informasi tertentu, melakukan penyimpulan, melakukan identifikasi ats pengecualian-pengecualian dan mengetahui rujukan dari pronoun tertentu.

Untuk membekali diri anda dalam mengahadapi are apersoalan yang diujikan dalam reading tes, perhatikan kunci-kunci berikut ini :
4. Lakukan previewing untuk mengetahui topic bacaan.
  Topik merupakan salah satu item yang hampir dapat dipastikan keluar pada setiap tes TOEFL. Untuk mengetahui topic sebuah bacaan, anda tidak perlu membaca secara detail dan mendalam. Anda cukup membaca kalimat pertama dan terakhir pada tiap-tiap paragraph bacaan. Anda tidak dituntut untuk memahami bacaan secara rinci melainkan hanya untuk menentukan topic, oleh karena nya anda harus membaca secepat mungkin.

5. Perhatikan kalimat pertama dari sebuah paragraph untuk mengetahui main idea.
   Tes reading sering kali mengujikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan main idea. Main idea biasanya terdapat pada kalimat pertama dari sebuah paragraph. Dengan mengetahuinya, anda dapat memahami pesan apa yang ingin disampaikan oleh penulis. Main Idea dari sebuah bacaan biasanya terdapat pada dua kalimat pertama.

6. Pahamilah konteks yang terdapat pada bacaan untuk mengetahui arti kata tertentu.
   Konteks dalam bacaan bahasa Inggris adalah kombinasi dari kosakata dan grammar yang digunakan pada sebuah kata. Ia dapat berupa sebuah kalimat, paragraph, atau bacaan. Dengan memahami sebuah konteks anda akan dapat memperkirakan arti sebuah kata. Karena dengan mengetahui arti secara umum dari sebuah kalimat berarti anda juga memahami arti kata-kata yang terdapt pada kalimat tersebut.

7. Lakukan scanning untuk menemukan informasi tertentu yang berkaitan dengan permintaan soal.
   Sebuah teks bacaan dalam ujian TOEFL biasanya diikuti dengan sepuluh pertanyaan, karena batasan waktu yang sangat mendesak sebaiknya anada membaca kesepuluh pertanyaan tersebut. Ketika membaca semua pertanyaan anda harus menemukan kata kunci dari sebuah pertanyaan dan merekamnya dalam pikiran. Bacalah secara cepat dengan cara scanning untuk menemukan kata-kata tertentu yang menjadi kata kunci dari sebuah pertanyaan. Hal ini sngat berguna dalam melakukan klarifikasi pada teks bacaan untuk menemukan informasi yang ditanyakan. Dengan mengingat semua kata kunci pertanyaan, pandangan, dan focus anda tidak perlu terpecah untuk mencocokkan pertanyaan dengan teks. Karena biasanya urutan nomor soal tidak menanyakan kalimat atau bagian dari teks secara berurutan. Sehingga bila anda hnaya membaca satu pertanyaan kemudian mencarinya di teks bacaan akan menghabiskan banyak waktu karena anda perlu melakukan hal yang sama berkali-kali.

8. Kumpulkan fakta dan data dalam bacaan untuk melakukan inferasi atau penyimpulan.
   Tidak semua jawaban dari sebuah pertanyaan dalam tes TOEFL dapat ditemukan secara langsung dalam teks bacaan. Hal ini karena informasi yang dimaksud tidak secara eksklusif disebutkan dalam sebuah pernyataan langsung. Sering kali dlam ujian reading anda diminta untuk membuat kesimpulan mengenai informasi tertentu. Untuk itu ketika membaca teks sebaiknya anda memberikan perhatian khusus terhada data atau fakta tertentu yang mengarah pada sebuah kesimpulan yang informative. Lagi-lagi dalam hal ini mengetahui kata kunci dari sebuah pertanyaan terlebih dahulu merupakan sebuah keuntungan tersendiri. Dengan berbekal kata kunci anda akan menentukan data dan fakta apa yang patut and apilih dan kump[ulkan untuk membuat sebuah kesimpulan.

9. Berkonsentrasi selama membaca teks bacaan.

   Konsentrasi sangat diperlukan dan merupakan salah satu kunci keberhasilan yang paling menentukan dalam reading test. Sering kali peserta ujian lupa dengan apa yang telah disampaikan oleh kalimat atau paragraph sebelumnya ketika ia mula membaca kalimat atau paragraph baru. Akhirnya ia membaca ulang lagi kalimat tersebut. 

Apabila ini juga terjadi pada anda, langlah berikut dapat dimanfaatkan untuk meminimalisasi kesalahan tersebut.
• Ketika anada membaca sebuah kalimat, latihlah diri anda untuk menerka atau memperkirakan apa isi atau informasi yang akan disampaikan oleh kalimat selanjutnya.
• Perhatikan kesesuaian sebuah teks dengan judul atau main idea yang sudah anda ketahui sebelumnya, dengan cara ini anda tetap dapat menangkap pesan untama yang diasampaikan oleh masing-masing kalimat sekalipun anda sudah beranjak pada kalimat-kalimat berikutnya.

10. Tingkatkan kecepatan membaca anda.
    Dengan keterbatasan waktu ujian yang singkat, maka kemampuan anda untuk membaca secara cepat dan singkat sangat penting dalam ujian TOEFL. Memang kecepatan membaca ini tidaklah sesuatu yang instant. Melainkan ia harus dilatih secara terus menerus apalagi membaca teks yang bukan bahasa asli kita. Salah satu caranya adalah dengan memilih kata-kata yang paling penting dalam sebuah kalimat, yang mana hal ini akan memberikan anda ringkasan atas arti sebuah bacaan.

RECOGNIZE THE ORGANIZATION OF IDEAS

Dalam tes reading seringkali akan ada pertanyaan tentang pengorganisasian ide-ide dalam teks pada jenis pertanyaan ini anda akan diminta untuk menentukan bagaimana ide-ide dalam paragraph berhubungan dengan ide-ide lain dalam paragraph lain.


Example The passage :
If asked who invented the game of baseball, most Americans would probably reply that it was Abher Doubleday. At the beginning of this century, there was some disagreement over how the game of baseball had actually originated, so sporting-goods manufacturer Spalding inaugurated a commission to research the question. In 1908 a report was published by the commission in which Abner Doubleday, a U.S Army officer from Cooperstown, New York, was given credit for the invention of the game. The National Baseball Hall of Fame was established in Cooperstown in honor of Doubleday., most sports historians are in agreement that Doubleday really did not have much to do with the development of baseball. Instead, baseball seems to be a close relation to the English game of rounders and probably has English rather than American roots.

The question The second paragraph :
(A) provides examples to support the ideas in the first paragraph
(B) precedes the ideas in the first paragraph
(C) outlines the effects of ideas in the first paragraph
(D) refuses the ideas in the first paragraph

TOEFL EXERCISE
PASSAGE ONE (QUESTIONS 1-2) :
Conflict within an organization is not always viewed as undesirable, various managers have widely divergent ideas on the value that conflict can have. According to the traditional view of conflict, conflict is harmful to an organization. Managers with this traditional view of conflict see it as their role in an organization to rid the organization of any possible sources of conflict.
The interactionist view of conflict on the other hand, holds that conflict can serve an important function in an organization by reducing complacency among workers and causing positive changes to occur. Managers who hold an interactionist view of conflict may actually take steps to stimulate within the organization.

1. How is the information in the passage organized?
    (A) The origin of ideas about conflict is presented.
    (B) Contrasting views of conflicts are presented.
    (C) Two theorists discuss the strength and weaknesses of their views on conflict.
    (D) Examples of conflict within organizations are presented

2. What type of information is included in the third paragraph?
    (A) A comparison of the interactionist and traditional views of conflict
    (B) A discussion of the weaknesses of the interactionist view of conflict
    (C) An outline of the type of manager who prefers the interactionist view of conflict
    (D) A description of one of the opposing views of conflict

PASSAGE TWO (Questions 3-4) :
IQ, or intelligence Quotient as the radio of a patron’s mental age to chronological age, with the radio multiplied by 100 remove the decimal. Chronological age is easily determined; mental age is generally measured by some kind of standard test and is not so simple to define.

In theory, a standardized IQ test is set up to measure an individual’s ability to perform intellectual operations such as reasoning and problem solving. These intellectual operations are considered to represent intelligence.
In practice, it has been impossible to arrive at consensus at to which types of intellectual operations demonstrate intelligence. Furthermore, it has been impossible to devise a test without cultural bias, which is to say that any IQ tests so far proposed have been shown to reflect the culture of the test makers. Test makers from that culture would, it follows, score higher on such a test than test takers from a different culture with equal intelligence.

3. What type of information is included in the first paragraph
    (A) An argument
    (B) A definition
    (C) An opinion
    (D) A theory

4. How does the information in the third paragraph differ from that in the second paragraph?
    (A) It presents a contrasting point of view.
    (B) It follows chronologically from the ideas in the second paragraph.
    (C) It presents real information rather than a premise.
    (D) It presents an example of the ideas in the second paragraph

PASSAGE THREE (Questions 5-6)
The largest lake in the western United sates in the Great Salt Lake, an island saltwater lake in northwestern Utah, is just outside the state capital of Salt Lake City. Rivers and streams feed into the Great Salt Lake, but none drain out of it, this has a major influence on both the salt content and the size of the lake.


Although the Great Lake was fed by freshwater streams, it is actually saltier than the oceans of the world. The salt comes from the more than two million tons of minerals that flow into the lake each year from the rivers and creeks that feed it. Sodium and chloride-the components of salt- comprise the large majority of the lake’s mineral content.
The Great Salt Lake can vary tremendously from its normal size of 1,700 square miles, depending on long term weather conditions. During periods of heavy rains, the size of the lake can swell tremendously from the huge amount of water flowing into the lake from its Feeder Rivers and streams; in 1980 the lake even reached a size of 2,400 square miles. During periods of dry weather, the size of the lake decreases, sometimes drastically, due to evaporation.

5. How is the information in the passage organized?
    (A) Two unusual characteristics of the Great Lake are discussed.
    (B) Contrasting theories about the Great Salt Lake’s salt levels are presented.
    (C) The process by which the Great Salt Lake gets its salt is outlined.
    (D) The reasons for the variation in the Great Salt Lake’s size are given.

6. The third paragraph contains information on …
    (A) how the size of the lake affects weather conditions
    (B) the effects of contrasting weather conditions on the size of the lake
    (C) the effects of changes in the size of the lake
    (D) the causes of the varied weather conditions in the area of the lake


Common types of calendars can be based on the Sun or on the Moon. The solar calendar is based on the solar year. Since the solar year is 362.2422 days long, solar calendars consist of regular years of 365 days and have an extra day every fourth year, or leap year, to make up for the additional fractional amount. In a solar calendar, the waxing and waning of the moon can take place at various stages of each month.
lunar calendar is synchronized to the lunar month rather than the solar year. Since the lunar month is twenty-nine and thirty days. A twelve-month lunar year thus has 354 days, 11 days shorter than a solar year.

Solar eclipse & Lunar eclipse



1. What is the main idea of the passage?
    (A) All calendars are the same.
    (B) The solar calendar is based on the sun.
    (C) Different calendars have dissimilar bases.
    (D) The lunar month is twenty-nine and a half days long.

2. How is the information in the passage organized?
    (A) Characteristics of the solar calendar are outlined.
    (B) Two types of calendars are described.
    (C) The strengths and weakness of the lunar calendar are described.
    (D) The length of each existing calendar is contrasted.


Vaccines are prepared from harmful viruses or bacteria and administered to patients to provide immunity to specific diseases. The various types of vaccines are classified according to the method by which they are derived.
The most basic class of vaccines actually contains disease-causing microorganisms that have been killed with a solution containing formaldehyde. In this type of vaccine, the microorganisms are dead and therefore cannot cause disease; however, the antigens found in and on the microorganisms can still stimulate the formation of antibodies. Examples of this type of vaccine are the ones that fight influenza, typhoid fever, and cholera.
A second type of vaccine contains the toxins produced by the microorganisms rather than the microorganisms themselves. This type of vaccine is prepared when the microorganism itself does little damage but the toxin within microorganism is extremely harmful. For example, the bacteria that cause diphtheria can thrive without much harm, but when toxins are released from the bacteria, muscles can become paralyzed and death can ensure.
A final type of toxin contains living microorganisms that have been rendered harmless. With this type of vaccine, a large number of antigen molecules are produced and the immunity that results is generally longer lasting than the immunity from other types of vaccines. The Sabin oral antipolio vaccine and BCG vaccine against tuberculosis are examples of this type of vaccine.

3. Which of the following expresses the main idea of the passage?

    (A) Vaccines provide immunity to specific diseases.

    (B) Vaccines contain disease-causing microorganisms.
    (C) Vaccines are derived in different ways.
    (D) New approaches in administering vaccines are being developed.

4. How many types of vaccines are presented in the passage?
    (A) two
    (B) three
    (C) four
    (D) five


FIND “UNSTATED” DETAILS

Dalam tes reading anda seringkali akan diminta untuk menentukan jawaban yang tidak disebutkan atau tidak benar dalam teks. Jenis pertanyaan ini berarti bahwa ada tiga pilihan yang disebutkan atau benar dalam teks, sementara satu pilihan tidak. Jadi tugas anda adlah menemukan tiga pilihan yang benar kemudian memilih satu pilihan yang tersisa yang menjadi jawaban pada soal.

Anda harus memperhatikan bahwa ada dua macam pilihan atas pertanyaan ini :
1. Tiga pilihan benar dan satu tidak dibahas dalam teks.
2. tiga jawaban benar dan satu salah menurut teks.

The passage :
In English there are many different kinds of expressions that people use to give a name to anything whose name is unknown or momentarily forgotten. The word gadget is one such word. It was first used by British sailors in the 1850’s and probably came from the French word gachette, which was a small hook. In everyday use, the word has a more general meaning. Other words are also used to give a name to something, unnamed or unknown and these words tend to be somewhat imaginative. Some of the more commonly used expressions are a what-d’ye-call-it, a whatsis, a thingamabob, a thingamajig, a doodad, or a doohickey.

1. Which of the following is NOT true about the word “gadget” ?
    (A) It is used to name something when the name is not known
    (B) It was used at the beginning of the nineteenth century
    (C) It most likely came from a word in the French language.
    (D) It’s first known use was by British sailors.

2. Which of the following is NOT mentioned in the passage as an expression for something that is not known?
    (A) a thingamabob
    (B) gadget
    (C) A doohickey
    (D) A what-is-it

Passage one (question 1-2) :
Blood plasma is a clear, almost colorless liquid. It consists of blood from which the red and white blood cells have been removed. It is often used in transfusions because a patient generally needs the plasma portion of the blood more than the other components.
Plasma differs in several important ways from whole blood. First of all, plasma can be mixed for all donors and does not have to be from the right blood group, as whole blood does. In addition, plasma can be dried and stored, while whole blood cannot.

1. All of the following are true about blood plasma EXCEPT…
    (A). it is a deeply colored liquid

    (B). blood cells have taken out of it
    (C). patients are often transfused with it
    (D). it is generally more important to the patient than other part of whole blood’

2. Which of the following is NOT stated about whole blood?
    (A). it is different from plasma
    (B). it cannot be dried
    (C). it is impossible to keep in storage for a long time.
    (D). it is a clear, colorless liquid.

Passage two (question 3-4) :
Elizabeth Cochrane Seaman was an American journalist at the turn of the century who wrote for the newspaper New York World under the pen name Nellie Bly, a name which was taken from the Stephen, Foster song Nellie Bly. She achieved fame for her exposes and in particular for the bold and adventuresome way that she obtained her stories.
She felt that the best way to get the real story was from the inside rather than as an outside observer who could be treated to a prettified version of reality. On one occasion she pretended to be a thief so that she would get a nested and see for herself how female prisoners were really treated. On another occasion she faked mental illness in order to be admitted to a mental hospital to get the real picture on the treatment of mental patients.

3. Which of the following is NOT true about Nellie Bly?
    (A). Nelly Bly’s real name was Elizabeth Cochrane seaman.
    (B). Nellie Bly was mentally ill
    (C). The name Nellie Bly came from a song.
    (D). The name Nellie Bly was used on articles that Seaman wrote.

4. Which of the following is NOT mentioned as something that Nellie Bly did to get a good story?
    (A). she acted like a thief
    (B). she got arrested by the police.
    (C). she pretended to be ill.
    (D). she worked as a doctor in a mental hospital.


FIND PRONOUN REFERENTS

Dalam tes reading seringkali anda diminta untuk menentukan sebuah pronoun mengacu pada noun yang mana?
Cara menjawab pertanyaan ini adalah dengan melihat kalimat /kata-kata sebelum pronoun. Anda akan mendapatkan noun yang dimaksud disana.

Example, The passage :
Carnivorous plants, such as the sundew and the Venus Flytrap are generally found in the humid areas where there is an inadequate supply of nitrogen in the soil. In order to survive, these plants have developed mechanisms to trap insects within their foliage. They have digestive fluids to obtain the necessary nitrogen from the insects. These plants trap the insects in a variety of ways. The sundew has sticky hairs on its leaves; when an insect lands on these leaves, it gets caught up in the sticky hairs, and the leaf wraps itself around the insect. The leaves of the Venus-Flytrap function more like a trap, snapping suddenly and forcefully shut around an insect.

The questions :
1. The pronoun ‘they’ in line 4 refers to
    (A) humid areas
    (B) these plants
    (C) insects
    (D) digestive fluids.

2. The pronoun ‘it’ in line 6 refers to …
    (A) a variety
    (B) the sundew
    (C) An insect
    (D) the leaf


INDIRECTLY ANSWERED QUESTIONS
Beberapa pertanyaan dalam tes TOEFL akan meminta jawaban yang tidak secara langsung disebutkan dalam teks. Untuk menjawab pertanyaan ini anda harus menarik kesimpulan dari informasi yang di berikan dalam teks.
Pertanyaan jenis ini meliputi dua : 
(1) implied detailed questions and 
(2) transitions questions.

ANSWER IMPLIED DETAILED QUESTIONS CORRECTLY
Example, The passage :


The Hawaiian language is a melodious language in which all words are derived from an Alphabet of only twelve letters, the five vowels, A,E,I,O,U and the seven consonants H,K,L,M,N,P,W. Each syllable in the language ends in a vowel, and two consonants never appear together, so vowels have a much higher frequency in the Hawaiian language than they do in English.
This musical sounding language can be heard regularly by visitors to the islands. Most Hawaiians speak English, but it is quite common to hear English that is liberally spiced with words and expressions from the traditional language of the culture. A visitor may be greeted with the expression aloha, and may be referred to as a malihini because he is a new comer to the island. This visitor may attend an outside luau where everyone eats too much and be invited afterwards to dance the hula.

The questions :
1. Which of the following is probably NOT a Hawaiian word?
    (A) mahalo
    (B) mahimahi
    (C) meklea
    (D) moana

2. It is implied a luau is …
    (A) a dance
    (B) a feast
    (C) a concert
    (D) a language

TOEFL EXERCISE
PASSAGE ONE (Questions 1) :
Eskimos need efficient and adequate means to travel across water in that the areas where they live are surrounded by oceans, bays, and inlets and dotted with lakes and seas. Two different types of boats have been developed by the Eskimo, each constructed to meet specific needs.
The Kayak is something like a canoe that has been covered by deck. A kayak is generally constructed with one opening in the deck for one rider, however, some kayaks are made for two, Because the deck of a kayak is covered over except for the hole (or holes) for its rider (or riders), a kayak can tip over in the water and roll back without filling with water and sinking. One of the primary uses of the kayak is for hunting.
The umiak is not closed over, as is in the kayak, instead it is an open boat that is built to hold ten to twelve passengers. Eskimos have numerous uses for the umiak which reflect the size of the boat; e.g. the umiak is used to haul belongings from campsite to campsite, and it is used for hunting larger animals that are too big to be hunted in a kayak.

1. It can be inferred from the passage that an example of the animal mentioned in lines 12-13 might be …
(A) a kangaroo
(B) a snake
(C) a whale
(D) a salmon

PASSAGE TWO (Questions 2-5)
Two types of trees from the same family of trees share honors in certain respects as the most impressive of trees. Both evergreen conifers, the California redwood (Sequoia sempervirens) and the giant sequoia (Sequoiandendrom gigantteum) are found growing natively only in the state of California. The California redwood is found along the northern coast of the state, while the giant sequoia is found inland and at a higher elevations, along the western slopes of the Sierra Nevadas.
The California redwood is the tallest living tree and is in fact the tallest living thing on the face of the earth; the height of the tallest redwood on the record is 385 feet (120 meters). Though not quite as tall as the California redwood, with the height of 320 feet ( 100 meters), the giant sequoia is nonetheless the largest and the most massive of living things ; giant sequoias have been measured at more than 100 feet (30 meters) around the base, with weights of more than 6,000 tons.

2. It is implied in the passage that
(A) the leaves of only California redwood turn brown in the autum
(B) the leaves of only the giant sequoia turn brown in the winter
(C) the leaves of both types of trees in the passage turn brown in the winter
(D) the leaves of neither types of tree in the passage turn brown in the winter

3. It can be inferred from the passage that the Siera Nevadas are …
(A) a type of giant redwood
(B) a coastal community
(C) a group of lakes
(D) a mountain range

4. Which of the following is implied in the passage?
(A) The giant sequoia is taller than the California redwood.
(B) The California redwood is not as big around as the giant sequoia.
(C) The California redwood weighs more than the giant sequoia.
(D) Other living things are larger than the giant sequoia.


Minggu, 16 Desember 2012

Tips dan Trik Sukses GMAT


Buku GMAT yang harus dimiliki adalah sbb:
1. Offical Book for GMAT Review dari ETS (Educational Testing Service), penyelenggara GMAT yang berlokasi di kota Princeton, New Jersey, USA.
2. Cracking the System: The GMAT dari Princeton Review (tidak ada hubungannya dengan ETS).
Gunakan buku no. 1 sebagai sumber latihan soal dan buku no.2 sebagai sumber strategi. Buku no. 2 adalah buku terbaik mengenai strategi menghadapi GMAT. Pengarangnya adalah Geoff Martz, dkk.
Seluruh pengarangnya berasal dari lulusan universitas ngetop: Princeton, Columbia, Oxford, Wharton (University of Pennsylvania),Dartmouth, dsb. Di USA, silahkan Anda mencari buku ini di Walden Book Store. Sayang  sekali, buku “sakti” Cracking the System sulit didapatkan di Indonesia. Jika tidak memiliki buku nomer 2, buku dibawah ini sebaiknya Anda miliki:
Supercourse for GMAT, Thomas H. Martinson, ARCO.
Ada 2 buku GMAT terbitan ARCO yang dikarang oleh Thomas. H. Martinson (lulusan Harvard Law School). Tapi, hanya satu yang berlabel Supercourse; dan itulah buku paling komplit mengenai GMAT walaupun agak bertele-tele. Di Toko Buku (TB) Gramedia Blok M Anda dapat menjumpai buku GMAT dari Arco ini.  Verbal dan Mathematics Review diberikan disini. Harganya sekitar Rp 50.000. Saat ini, buku ini sudah mencapai edisi ke 3.
Sudah punya Official Guide for GMAT Review atau belum? Buku ini memberikan mathematics review yang cukup bagus, walaupun untuk bagian verbal hanya diberikan soal dan penjelasan saja. Buku ini wajib Anda miliki. Dahulu, harganya $ 12. Silahkan beli melalui IIE(Institute of International Education) di Lippo Centre, Jln. Gatot Subroto (dekat Gedung Patra) atau ETS di Princeton (New Jersey) jika Anda di Amerika. Kalau habis, silahkan fotokopi dari saya.
Buku GMAT dari Cliffs (yang kurang menyeluruh dalam memberikan teori) tersedia di TB Triad, Jln. Purnawarman Bandung. Di TB Triad Jakarta juga ada. TB Triad dan beberapa toko buku lainnya di kota Bandung (misalnya Insulinde, Intervarsity, dll.) sanggup mencarikan buku dari penerbit asalnya, jika Anda tidak mampu menjumpainya di Indonesia. Dibandingkan dengan toko buku di kota-kota lainnya, toko buku di kota Bandung yang saya sebutkan di atas jauh lebih lengkap koleksinya untuk buku-buku serius. Perhatikan juga ciri buku GMAT edisi baru: bagian critical reasoning harus ada, karena analysis of situation tidak keluar lagi pada GMAT akhir-akhir ini.
Buku GMAT dari Barron banyak sekali kesalahannya terutama pada bagian sentence correction. Lagi pula, bagian matematikanya terlalu mudah dikerjakan. Buku GMAT dari Barron sudah dicetak hingga edisi ke 8. Akan tetapi, saya lebih suka menyebutnya sebagai cetakan ke 8 karena perubahan dari satu edisi ke edisi berikutnya minim sekali. Anda tidak perlu membeli buku ini, begitu juga buku dari penerbit lainnya yang bersemboyan “duit mau, mutu nanti dulu”. Untuk latihan soal, sebaiknya Anda tetap memakai buku dari ETS sebagai buku utama.
Di toko buku di USA, Anda dapat menemukan berbagai software GMAT. Anda bisa juga membelinya dari ETS di USA atau IIE di Indonesia. Saya pernah mencobanya. Hasilnya, saya meragukan manfaat latihan GMAT dengan menggunakan komputer. Sebagai contoh, Anda tetap memerlukan kertas untuk coret mencoret sewaktu mengerjakan bagian kuantitatif. Untuk bagian verbal Anda tetap perlu untuk memberi tanda pada bacaan untuk mempermudah menemukan kata kunci, dsb. Hal-hal tersebut di atas belum dapat dilakukan oleh software yang ada di pasaran saat ini. Terkecuali jika Anda terlalu banyak uang, Anda tidak perlu  membeli software semacam itu.
Booklet dari ETS menyatakan bahwa nilai GMAT itu mempunyai plus minus 20. Jadi, jika Anda sudah berusaha keras tapi nilai GMAT Anda hanya 400 saja, hal ini berarti lampu merah buat Anda. Dengan kemampuan yang  sama, jika Anda mengambil GMAT lagi dan 400 adalah angka tengah, nilai Anda hanya bisa naik menjadi 420 atau atau malahan turun menjadi 380. Lebih sial lagi jika 400 adalah batas atas nilai Anda. Nilai Anda berikutnya bisa menjadi 360. Artinya, jika Anda ingin mendapatkan kenaikan nilai GMAT drastis, metoda belajar Anda harus dirubah total. Dengan merubah metoda belajar, seorang teman saya mampu menaikkan nilainya sebanyak 130.
Orang yang  sanggup menaklukkan bagian verbal dari GMAT, pasti sanggup menaklukkan TOEFL. Kebalikannya tidak berlaku. Amat  sangat jarang  sekali saya melihat seseorang yang memiliki nilai GMAT diatas nilai TOEFL. Jadi, jika Anda mendapat nilai TOEFL hanya 500, ini berarti tanda bahaya buat Anda. Kemungkinan besar nilai GMAT Anda tidak akan mencapai 400! Berapakah nilai yang  Anda  dapatkan jika Anda hanya duduk saja, tanpa mengerjakan soal, sewaktu ujian GMAT? 200!
Walaupun Anda merencanakan untuk memasuki program MBA 2 tahun lagi, ada baiknya jika anda mengambil GMAT ketika masih di undergraduate atau selang tidak berapa lama setelah lulus dari sekolah. Nilai GMAT toh berlaku hingga 5 tahun. Data yang saya miliki menunjukkan bahwa nilai peserta GMAT yang mengambil test lebih dari 2 tahun setelah lulus dari undergradute, rata-rata 20 hingga 30 angka lebih rendah dari mereka yang masih bersekolah di undergraduate ataupun baru saja lulus. Saya yakin Anda bisa memperkirakan penyebabnya.
Nilai total GMAT Anda selalu merupakan kelipatan 10, tapi nilai rata-rata seluruh peserta GMAT mungkin saja berakhir dengan bilangan 0 hingga 9. Nilai rata-rata peserta GMAT, khususnya bagian kuantitative, dari tahun ke tahun ke tahun mengalami kenaikan.
Sebagai contoh, rata-rata nilai adalah 462 pada tahun 1976-1979; 486 pada tahun 1985-1988; dan tiga tahun belakangan ini telah menjadi 494. Artinya, untuk mendapatkan percentile rank yang sama, nilai Anda harus lebih tinggi dari para peserta tes sebelumnya. Dari 200.000 lebih peserta GMAT per tahun, rata-rata 8 orang diantaranya mendapatkan nilai sempuran atau 800!
Sama halnya dengan GRE, nilai GMAT Anda dari tiga test terakhir akan muncul di score report. Biasanya,perguruan tinggi di USA memakai nilai yang tertinggi, bukan nilai rata-rata.
Sebelum Anda mempelajari buku Princeton Review dan strategi dibawah ini, sebaiknya Anda berlatih mengerjakan seluruh bagian GMAT minimal satu kali terlebih dahulu. Tulisan dibawah ini tidak bermaksud untuk mengajarkan GMAT mulai dari awal. Saya hanya bermaksud memperbaiki kesalahan Anda, jika ada. Kalau Anda sudah berlatih, silahkan Anda baca pembahasan quantitative section dan selanjutnya verbal section seperti di bawah ini.
2.1. QUANTITATIVE SECTION
Banyak orang yang mengatakan bahwa bagian kuantitatif (matematika) dari GMAT adalah gampang. Pernyataan ini adalah benar tapi kurang komplit sehingga menyesatkan! Pertama, anda harus ingat bahwa nilai Anda adalah nilai relatif terhadap nilai peserta lainnya. Jadi, jika Anda menganggap bagian kuantitatif adalah gampang dan banyak orang berpikiran sama, nilai relatif Anda adalah rendah. Jika Anda hanya bisa mendapatkan nilai 60% saja untuk bagian itu, Anda harus belajar lebih keras lagi.
Kedua, karena bagian verbal tidak sulit – tapi sangat sulit-untuk dikerjakan, maka bagian kuantitatif adalah sarana untuk mengkatrol nilai total Anda. Dengan kata lain, kata “mudah” belumlah cukup. Beberapa teman saya ada yang mendapat nilai 98 untuk bagian kuantitatif. Artinya, 98% peserta GMAT di seluruh dunia mendapatkan nilai kuantitatif di bawah mereka. Merekalah yang berhak menyebut soal kuantitatif pada GMAT adalah “benar-benar mudah.”
Sebelum berlatih mengerjakan soal-soal, hendaknya mathematics review berikut istilah-istilahnya (misalnya isosceles, quadrilateral, dsb.) serta petunjuk soal Anda pelajari benar-benar. Mathematics review pada buku terbitan ETS sudah cukup memadai. Diluar dugaan saya, masih banyak rekan-rekan yang tidak mengerti maksud soal data sufficiency. Anda harus familiar dengan bentuk soal. Dalam ujian, Anda tidak boleh lagi bertanya- tanya: maksud soal ini apa sih?
Ketika Anda meneliti jawaban latihan Anda dengan mencocokkan dengan kunci jawaban, cobalah untuk mengerti sendiri kenapa Anda berbuat kesalahan.  Janganlah tergesa-gesa untuk membuka pembahasan soal. Seperti pada TOEFL, cobalah kaji kembali teori di halaman muka. Jika ini tidak membantu juga, barulah dengan terpaksa Anda membuka pembahasan soal. Penjelasan quantitative section yang terdiri dari macam, yaitu problem solving dan data sufficiency, secara mendalam akan Anda temukan dibawah ini.
2.1.A. PROBLEM SOLVING
Usahakan untuk tidak  kehilangan angka pada soal-soal awal, sebab soal-soal awal ini biasanya lebih mudah dibandingkan soal-soal yang ditengah/akhir. Berdasarkan data yang saya miliki, persentase peserta di seluruh dunia yang menjawab soal dengan benar pada 5 soal yang terakhir berturut-turut adalah sebagai berikut:
19%, 36%, 26%, 15%, dan 11%.
Artinya, soal soal tersebut secara kasar dipakai untuk membedakan peserta tes yang mendapatkan nilai kuantitatif diatas atau dibawah 80%. Dengan kata lain, prioritaskan waktu Anda untuk mengerjakan soal-soal sebelumnya.
Kemampuan pertama yang dibutuhkan dalam mengerjakan problem solving adalah membentuk soal kalimat menjadi rumusan matematik dan selanjutnya memasukkan variabel-variabel yang diketahui untuk menemukan jawaban. Kalau Anda tidak mampu menjawabnya dengan rumusan tersebut, cobalah mencari jawaban yang benar dengan memasukkan salah satu jawaban pada multiple choice ke rumus yang Anda susun. Princeton Review menganjurkan untuk memilih jawaban dengan nilai tengah terlebih dahulu. Sebagai contoh, suatu soal mempunyai pilihan jawaban sebagai berikut:
(A) 50 (B) 40    (C) 30    (D) 20    (E)10
Pilihlah jawaban (C) terlebih dahulu. Masukkan angka 30 ini pada persamaan yang telah Anda susun. Misalkan hasil perhitungan Anda menunjukkan bahwa angka 30 terlalu besar, selanjutnya pilih angka 20. Selanjutnya ada dua kemungkinan: pilihan Anda sudah benar atau angka 20 masih terlalu besar. Jika angka 20 masih terlalu besar. Anda tidak perlu untuk memasukkan angka 10, sebab jawabannya pasti 10. Dengan strategi di atas, Anda hanya memerlukan dua kali perhitungan saja. Jika Anda mulai dengan memasukkan angka 50, Anda harus melakukan perhitungan sebanyak 4 kali untuk menemukan jawaban yang benar di (E.
Kalau Anda tidak tahu dari mana dan mau kemana maksud soal, janganlah berputus asa, tapi, tulislah rumus dasar terlebih dahulu. Sebagai contoh, jika soal tersebut membicarakan masalah kecepatan, tulislah persamaan dasar terlebih dahulu yaitu;
Jarak = Kecepatan X Waktu.
Kemudian, masukkan variabel yang Anda ketahui. Berangkat dari situ, Anda akan terheran-heran melihat betapa mudahnya soal tersebut diselesaikan.
Seperti pada TOEFL, dalam  belajar GMAT usahakan untuk tidak meloncat- loncat.  Misalkan saja saat ini Anda latihan  mengerjakan bagian problem solving. Setelah selesai dikerjakan dan diteliti, hendaknya  Anda jangan melompat ke bagian lainnya,  misalnya data sufficiency. Tapi, kerjakanlah kembali  kumpulan  soal problem solving yang lainnya. Kemudahan dalam mengerjakan problem solving yang  kedua dibandingkan yang pertama akan segera Anda rasakan.
Perhatikan juga alokasi waktu. Bagi yang sama sekali belum pernah mengerjakan latihan soal pada GMAT, barangkali 30 menit belum cukup untuk mengerjakan satu section. Cara berlatihnya seperti di bawah ini.
Kerjakan satu section dalam waktu yang lama, misalnya 1.5 jam atau sampai selesai. Setelah Anda teliti lagi, kerjakan lagi jenis soal yang sama (misalnya Problem Solving pada halaman yang berbeda)tapi kurangkan waktunya, misalnya 1 1/4 jam. Demikian seterusnya sehingga Anda dapat menjawabnya dalam waktu 30 menit untuk satu section.
2.1.B. DATA SUFFICIENCY
Sebelum mempelajari bagian data sufficiency, Anda harus mahir mengerjakan bagian problem solving terlebih dahulu.  Untuk bagian data sufficiency, agar cepat mengingat jawaban apa yang harus diberikan untuk kondisi tertentu, ingatlah susunan kata/huruf ini(dari buku terbitan Cliffs):
1 (First statement is sufficient to solve the problem, so choose A),
2 (Second, choose B),
T (Together, choose C),
E (Either, choose D),
N (Neither, choose E)
——–> 1 2 T E N
Biasanya, seseorang mengerjakan data sufficiency dengan cara sebagai berikut:
1. Baca soal
2. Baca statement no.1
3. Baca statement no.2
4. Koq bingung ya?
5. Menjawab soal (dan salah!)
Kalau Anda membaca statement 2 setelah statement 1, tanpa membaca soal kembali, kemungkinan besar Anda akan mengalami kerancuan karena pikiran Anda menganggap informasi pada statement 1 sebagai bagian dari soal. Karena itu, saya menyusun strategi sebagai berikut:
1. Baca soal.
Rubah soal kedalam persamaan matematik (jika perlu)
2. Baca statement no.2 (bukan no.1).
Rubah statement 2 kedalam persamaan matematik (jika perlu).
Beri tanda (misalnya Y atau N, T atau F): apakah statement 2 cukup untuk menjawab soal atau tidak.
3. Baca soal kembali.
4. Baca statement no.1.
Rubah statement 1 kedalam persamaan matematik (jika perlu).
Beri tanda (misalnya Y atau N, T atau F): apakah statement 1 cukup untuk menjawab soal atau tidak.
5. Menjawab soal (A/B/C/D/E).
Pada Problem Solving, Anda boleh memperkirakan besar suatu sudut dan besaran-besaran lainnya hanya dengan melihat perbandingan dimensi dari gambarnya saja. Berlainan dengan Problem Solving, Data Sufficiency biasanya menggunakan gambar yang tidak sesuai dengan skala. Selain itu pula, janganlah Anda menggunakan asumsi dan interpretasi Anda sendiri terkecuali dinyatakan dalam soal.
Misalkan Anda melihat kurva berbentuk setengah lingkaran, janganlah Anda mengasumsikan bahwa kurva tersebut pasti berbentuk setengah lingkaran, terkecuali dijelaskan bahwa kurva tersebut memang berbentuk setengah lingkaran. Sebaliknya, jika sudah jelas dinyatakan dalam suatu soal bahwa suatu segi tiga adalah siku-siku,tanpa ragu-ragu, gunakan teorema Phytagoras untuk menyelesaikan soal tersebut.
2.B. VERBAL SECTION
Menurut saya, untuk mendapatkan nilai verbal yang tinggi, dibutuhkan kemampuan dengan urutan sebagai berikut ini:
1. Vocabulary yang baik
2. Logika
3. Grammar
4. Kecepatan membaca yang tinggi
5. Strategi
Analisa saya menunjukkan bahwa urut-urutan belajar yang benar adalah sbb:
1. Sentence Correction
2. Reading Comprehension
3. Critical Reasoning
Dari ketiga jenis soal pada bagian verbal, bagian sentence correction adalah bagian termudah untuk dikerjakan jika Anda tahu dasar strategi belajarnya. Kalau grammar yang telah Anda pelajari pada sentence correction sudah benar dan vocabulary Anda sudah lumayan jago, reading comprehension bukan lagi suatu masalah. Setelah sarat-sarat dasar itu terpenuhi, Anda tinggal menggunakan logika Anda untuk menaklukkan bagian critical reasoning.
Bagaimana cara  mempelajari bagian verbal GMAT dan dimanakah letak perbedaannya dengan TOEFL? Mudah-mudahan penjelasan dibawah ini mampu menolong Anda.
2.B.1. SENTENCE CORRECTION
Padanan bagian ini di TOEFL adalah Section II: Structure and Written Expression. Untuk TOEFL, Anda perlu menguasai grammar secara menyeluruh. Untuk GMAT, tidak seperti yang  diduga orang selama ini, grammar yang sering muncul pada sentence correction hanya terdiri dari 6 saja. Menurut Princeton Review, 6 masalah yang mendominasi sentence correction adalah:
1. Pronoun-reference errors.
2. Misplaced modifier / dangling modifier.
3. Parallel construction errors.
4. Idiom / diction errors.
5. Subject-verb agreement errors.
6. Comparison errors.
Sekitar setengah dari keseluruhan soal pada sentence correction berkaitan dengan idiom / diction errors, baik berdiri sendiri ataupun dikombinasikan dengan error lainnya. Idiom atau diction (pilihan kata yang tepat) mudah diingat jika Anda sering membaca dan menghafalkannya dari buku grammar. Sayang sekali saya belum menemukan cara lainnya.
Karena kitab pusaka ini bukan kitab pusaka grammar, silahkan merujuk ke buku grammar/TOEFL Anda untuk penjelasan ke 6 hal tersebut di atas selengkapnya. Walaupun hanya 6 masalah, kenapa sentence correction di GMAT jauh lebih sulit  dari pada padanannya di TOEFL?
Vocabulary di GMAT jauh lebih canggih dari pada di TOEFL. Selain itu juga, kalimat yang dipakai pada TOEFL adalah kalimat yang pendek-pendek. Sebaliknya, pembuat soal GMAT senang sekali dengan kalimat yang panjang – panjang dengan menambahinya dengan phrase atau clause. Dengan mengetahui punctuation dan grammar, Anda dapatmemecah kalimat tersebut menjadi bagian – bagian kecil yang lebih sederhana. Misalnya, mengganti subject kalimat yang aduhai panjangnya dengan satu kata: they.
Selanjutnya, prinsip mengerjakannya adalah dengan mengetahui terlebih dahulu kategori kesalahan (dari 6 jenis kesalahan) pada kalimat aslinya. Caranya yaitu dengan:
1. Mengetahui kunci kata.
Contoh:
a. Jika Anda menemukan kata … more … than … , berarti masalah yang  Anda hadapi adalah comparison error. Perhatikan apakah yang dibandingkan kata yang sejenis atau tidak, misalnya noun dengan noun, dsb.
b. Jika Anda menemukan kata … not only …, berarti harus diikuti dengan … but also … Jika hanya diikuti oleh …but … atau … and also… berarti jawabannya pasti salah. Ini adalah masalah idiomatic expression yang tidak bisa diganggu gugat. Soal ini biasanya muncul pada setiap ujian GMAT.
c. Jika Anda menemukan kata Hopefully … di awal kalimat, kalimat ini pasti salah. Unidiomatic, kata ETS. Pilihan kata yang benar adalah I hope that … Soal ini juga biasa muncul di GMAT.
2. Jika resep no. 1 tidak mempan, Anda tetap bisa menemukan kategori kesalahan dengan membandingkan jawaban B, C, D, dan E. Misalkan pada jawaban-jawaban tersebut Anda menemukan pronoun (misalnya she, he, they, it, dsb) berulang-ulang. Pastikan bahwa pronoun tersebut (misalkan it) merujuk pada satu kata yang pasti (misalnya the root) dan tidak menimbulkan keraguan, misalnya (misalnya the root atau the tree ?) Ini adalah masalah pronoun-reference error.
Setelah Anda menemukan kategori kesalahannya, dengan mudah Anda akan menemukan jawaban yang benar. Walaupun Anda sudah mendapatkan kalimat dengan grammar yang benar, Anda tetap harus hati-hati: Pastikan bahwa kalimat tersebut tidak merubah makna kalimat asalnya. Jika kalimat dengan grammar yang betul itu merubah makna kalimat asalnya, berarti Anda harus mencari pilihan lainnya.
Biasanya, seperlima jawaban soal pada sentence correction adalah A. Artinya, kalimat asli sudah benar. Jadi, jika Anda sudah menjawab 21 dari 27 soal (yang sangat sulit untuk dicapai), sementara Anda belum pernah memberikan jawaban A, Anda boleh langsung tembak: 6 buah jawaban soal lainnya adalah A.  Boleh jadi tidak semua jawaban pada 6 soal tersebut adalah A. Akan tetapi, total nilai yang Anda dapatkan pasti melebihi pengurangan nilai jika jawaban Anda salah.
2.B.2. READING COMPREHENSION
Kalau Anda tidak mempunyai vocabulary yang  cangging, tampaknya, sulit sekali Anda mendapatkan nilai yang tinggi di bagian ini. Setelah vocabulary Anda cangging, Anda perlu meningkatkan kecepatan membaca Anda. Berusahalah untuk sedikit mungkin membaca ulang kata atau kalimat secara berlebih-lebihan dalam reading comprehension. Buku yang berjudul Speed Reading karangan Tony Buzan terbitan Plume/Penguin Group merupakan buku favorit saya untuk meningkatkan kecepatan membaca.
Kalau vocabulary dan kecepatan membaca Anda  tidak memadai, mengerjakan seluruh soal berarti bunuh diri,  karena Anda akan mendapatkan pengurangan nilai untuk setiap kesalahan Anda. Dalam kasus ini, lebih baik sukses sebagian daripada hancur  total! Untuk bagian reading comprehension, dari 2 atau 3 bacaan  pada  satu section, sebaiknya hanya 1 atau 2 bacaan saja yang dikerjakan tapi kerjakanlah dengan sungguh-sungguh. Pilihlah bacaan yang akrab dengan dunia Anda, misalnya masalah iptek atau sosial atau yang lainnya.
Orang-orang yang mendapatkan gelar undergraduate di USA, sangat diuntungkan pada bagian ini. Mereka mendapatkan pelajaran-pelajaran baik sosial maupun eksakta di dua tahun pertama mereka berkuliah di USA. Jadi, mereka lebih akrab dengan variasi topik yang muncul pada bagian reading comprehension dari pada mahasiswa lulusan Indonesia.
Princeton Review menganjurkan untuk memilih bacaan dengan tema minoritas (misalnya wanita, Black American, Hispanic, dsb). Jawaban yang benar dari bacaan dengan tema sejenis ini selalu positif(memuji) golongan tersebut. Jadi jika Anda menemukan pilihan jawaban yang mengecam golongan Black American, tanpa melihat paragraf bacaan yang bersangkutan, Anda bisa memastikan bahwa jawaban itu adalah salah. ETS selalu menghormati golongan minoritas dan profesional (dokter, pengacara, dsb)!
Pilihan jawaban dengan pilihan kata yang sangat emosional juga pasti salah. Selain itu juga, pilihan jawaban yang menggunakan kata always, the most dan kata-kata “pasti” lainnya yang mudah didebat, biasanya pasti salah. Contohnya, Anda menemukan salah satu pilihan jawaban sebagai berikut:
(A) Leonardo da Vinci is the greatest painter in that century.
Tanpa menengok bacaan, Anda bisa memastikan bahwa jawaban tersebut pasti salah. Akan tetapi, pilihan jawaban dengan “nada memuji tapi datar” semacam ini ada kemungkinan benar:
(C) Leonardi da Vinci is a great painter.
Kenapa demikian? ETS tidak ingin didebat oleh pihak-pihak lain yang menganggap bahwa ada pelukis lain yang lebih ngetop di bandingkan dengan Leonardo da Vinci. Demikian penjelasan Princeton Review.
Sewaktu Anda membaca bacaan, tandailah kata-kata kunci, misalnya: however, yet, but, dsb. Pada multiple choice, jawaban-jawaban salah sering merujuk pada kalimat sebelum however, but, yet, dsb. Jawaban benar yang menanyakan pendapat pengarang sebenarnya adalah merujuk pada kalimat setelah however, but, yet, dsb.; karena setelah kata kunci ini, penulis bacaan menuliskan pendapat yang sebenarnya.
Di TOEFL, jawaban pertanyaan dapat Anda temukan langsung dari bacaan, karena jawaban yang benar pada multiple choiche biasanya hampir mirip susunan katanya dengan kalimat pada bacaan yang bersangkutan. Akan tetapi, untuk GMAT, yang  berlaku adalah kebalikannya. Jika salah satu jawaban pada multiple choiche mirip dengan susunan kata pada bacaan yang bersangkutan, 99% kemungkinan bahwa jawaban tersebut salah!
Kenapa demikian? Pembuat soal amat pintar: dengan memberikan satu kata  tambahan atau mengurangi satu kata atau mengubah satu kata, maka arti kalimat jadi sangat berbeda dengan asalnya. Di GMAT jawaban yang benar adalah:
1. Selalu merujuk pada bacaan. Hanya 0.05% kemungkinan bahwa jawaban tersebut menggunakan pengetahuan tambahan mengenai masalah yang  sedang dibicarakan.
2. Tidak pernah menggunakan susunan kata yang sama atau mirip dengan bacaan. Akan tetapi, kalimat/kata yang digunakan mempunyai makna yang  sama dengan kalimat asli pada bacaaan yang  bersangkutan.
Salah satu soal pada GMAT, misalnya nomer pertama, pasti ada yang menyangkut isi keseluruhan bacaan. Contohnya adalah urutan penyajian penulis. Untuk soal jenis ini, saya anjurkan Anda untuk menjawab paling belakang. Soal-soal lainnya biasanya merujuk pada satu spesifik paragraf. Artinya Anda terpaksa membaca bacaan paragraf per paragraf. Setelah Anda sering membaca bacaan tersebut, Anda tidak akan kesulitan lagi untuk menjawab jenis soal yang menyangkut keseluruhan isi bacaan.
Jika Anda mencoba untuk menjawab soal jenis tadi terlebih dahulu, Anda harus membaca bacaan tersebut berulang-ulang tanpa menjawab soal yang lain. Artinya, Anda membuang waktu Anda secara sia-sia.
Prioritaskan waktu untuk menjawab pertanyaan yang merujuk suatu kalimat atau baris tertentu secara spesifik. Biasanya, pertanyaannya mudah untuk dijawab dan jawaban dapat ditemukan pada beberapa kalimat sebelum atau setelah kalimat yang termaksud.
Soal yang sering menghabiskan waktu adalah soal dengan jawaban seperti ini:
(A) I dan II benar
(B) I, II, III benar, dst.
Selesaikan soal jenis ini paling akhir saja. Perlu juga Anda ketahui, cara tercepat mengatasi masalah sejenis itu adalah dengan menghilangkan jawaban yang salah, bukan mencari jawaban yang benar.
2.B.3. CRITICAL REASONING
Bagian ini mengetes kemampuan Anda dalam berargumentasi dan berlogika. Padanannya pada TOEFL: Tidak ada! Bagi bangsa Jawa, Sunda dan pemakan nasi lainnya yang mengambil GMAT, masalahnya bukan logika yang  tumpul atau ketidakmampuan berargumentasi sehingga tidak pernah sukses mengerjakan bagian ini. Masalahnya adalah: Bagaimana mungkin berargumentasi dan berlogika jika makna soal atau kalimatnya saja tidak tahu? Karena itu, tambahlah vocabulary Anda.
Jika Anda sudah mempunyai vocabulary dan logika yang baik dari sononya, tanpa mempelajari teori logika, saya yakin Anda akan mampu mengerjakan bagian ini dengan baik. Lebih baik lagi jika Anda  juga mempelajari logika, misalnya:
- cara berpikir secara induktif atau deduktif
- silogisme
- argumentasi berdasarkan data statistik
- argumentasi berdasarkan analogi, dsb.
Silahkan Anda membaca buku mengenai logika atau dari Princeton Review (buku favorit  saya) atau dari buku GMAT lainnya.
Bagian ini sedang disusun ………
2.D. PENUTUP UNTUK BAGIAN GMAT
Dari penjelasan saya mengenai bagian verbal, jelas sekali terlihat bahwa saya mengunggulkan vocabulary untuk mengatasi bagian
verbal. Dalam belajar, seorang cucu Adam melalui beberapa tahapan.
Dua tahap pertama adalah:
1. Mengerti untuk diri sendiri.
2. Mampu memberikan pengertian kepada orang lain.
Untuk mengatasi TOEFL, jika Anda sudah mahir membaca bacaan berbahasa  Inggris atau text book dan mampu memperkirakan arti suatu kata dari konteks kalimatnya, itu sudah cukup. Artinya, Anda sudah mencapai tahap pertama. Jika Anda menyangka bahwa kemampuan Anda tersebut sudah cukup untuk mengatasi GMAT, Anda salah besar!
Barangkali juga, Anda menyangka bahwa jika Anda lama tinggal di Amerika, otomatis nilai  verbal Anda naik. Sekali lagi, sebaiknya Anda mengubur dugaan tersebut. Diluar dugaan, banyak teman-teman yang mendapatkan gelar undergraduate di USA (artinya telah tinggal di USA selama 4 tahun), hanya mendapatkan nilai  verbal sekitar 25% atau kurang. Mereka memang mahir membaca Fortune, Business Week dsb. Mereka sudah mampu memperkirakan arti kata dari konteks kalimat. Bagi saya, mereka baru mencapai tahap pertama dalam belajar. Kesalahan mereka: mereka sudah tidak merasa perlu lagi untuk sering membuka kamus. Banyak diantara mereka yang tidak mengetahui arti suatu kata di soal bagian verbal GMAT.
Anda akan terheran-heran menyaksikan mahasiswa-mahasiswa Amerika yang tetap menggunakan kamus Inggris-Inggris jika mereka menulis tidak dengan komputer. Kalau orang Amerika saja tetap menggunakan kamus, kenapa kita tidak perlu menggunakan kamus?
Resep saya untuk mendapatkan nilai verbal GMAT yang tinggi adalah dengan sering menerjemahkan (bukan hanya sekedar membaca koran The Wall Street Journal (WSJ) atau majalah Fortune, Business Week, Time, Newsweek, dsb. Anda dengan mudah menemukan majalah- majalah yang tersebut di Indonesia. Anda tidak perlu membeli majalah yang baru, yang bekaspun sudah memadai.
Bagi saya, menerjemahkan bukan saja berarti saya mengetahui secara pasti arti suatu kata, akan tetapi, saya juga berusaha untuk menyusunnya menjadi suatu kalimat Indonesia yang baik dan benar(bukan seperti kitab pusaka yang Anda baca saat ini). Saya berusaha agar orang  lain mengerti apa yang saya maksudkan. Tentunya saya harus sering membuka kamus dan mengorbankan waktu  yang  tidak sedikit untuk ini.
Sekitar   tiga minggu sebelum ujian GMAT Oktober  yang  lalu, saya mencoba menerjemahkan dua buah kolom berita ringkas  “What’s News” di WSJ setiap hari. Saya menerjemahkan di malam hari dan di pagi harinya saya baca kembali. Apakah saya berusaha untuk mengingat arti kata yang saya terjemahkan? Tidak! Kalau lupa bagaimana? Seperti TOEFL: cuek saja! Tiga hari atau seminggu kemudian, kata yang saya lupakan tadi toh akan muncul lagi di WSJ. Dengan demikian, sebelum ujian GMAT, saya menambah ratusan kata baru dalam  perbendaharaan kata saya.
Pertama-pertama menerjemahkan WSJ memang betul-betul mengesalkan. Saya harus menerjemahkan sekitar 50 kata per hari untuk betul-betul mengetahui 2 kolom berita tersebut. Ingat lho, saya tidak menggunakan kamus Inggris-Indonesia, tapi Inggris- Inggris. Jadi, seringkali saya harus menerjemahkan dengan “berputar”. Sebagai contoh, acapkali saya mencari terjemahan suatu kata pada kamus itu sendiri untuk mengetahui secara pasti arti suatu kata yang tidak saya mengerti pada WSJ. Karena perbendaharaan kata saya makin banyak, lama-lama berkurang hingga sekitar 5-10 kata perhari. Memulai yang pertama memang sulit, lama-lama akan semakin mudah.
Kenapa saya menempuh jalan itu? Sebelumnya, saya sudah cukup kenyang belajar grammar, strategi, teori logika, dsb. Nilai verbal saya memang naik, tapi hasilnya tidak seperti yang  diharapkan. Dari kegagalan-kegagalan tersebut, saya berpendapat bahwa bukan metoda belajar saya yang salah, akan tetapi, prioritas belajar saya yang salah. Saya harus menemukan cara baru untuk mengatasi bagian verbal. Saya coba menambah vocabulary dengan menerjemahkan bacaan berbahasa Inggris. Hasilnya terbukti menggembirakan.
Kalimat-kalimat pada WSJ, Fortune, Business Week, dsb. seringkali bukan merupakan kalimat yang lengkap dan bahasanya adalah bahasa koran, bukan bahasa baku yang  Anda pelajari di buku grammar atau TOEFL. Jika Anda sudah sanggup menerjemahkan WSJ, dsb.yang bahasanya susah untuk dimengerti (bagi orang  non-bule), maka jika kita membaca bacaan pada GMAT, akan terasa sekali betapa mudah untuk dimengerti.
Kalau Anda lebih suka memilih untuk membaca buku dari pada membaca koran atau majalah untuk menambah vocabulary Anda, silahkan baca Word Smart dari Princeton Review. Kalau Anda sudah mulai menerjemahkan kata setiap hari, berusahalah mempertahankan kerajinan Anda. Jangan rajin hanya di awal saja.
Bagi orang bule sendiri, mereka menganggap bagian verbal dari GMAT terlalu panjang atau terlalu banyak soalnya. Dengan kata lain, mereka merasa kecepatan membaca mereka tidak memadai.
Dari analisa nilai bagian verbal teman-teman saya yang rendah, saya berpendapat bahwa banyak diantara mereka terlalu sembrono atau terlalu berani menjawab. Artinya, mereka menjawab tapi lebih banyak salahnya. Menebak jawaban boleh-boleh saja asal jangan ngawur. Setiap kesalahan berarti pengurangan nilai. Kalau mereka bisa mengurangi kesalahan tersebut, walaupun tidak menambah jawaban yang benar, saya yakin mereka akan mampu menaikkan nilai GMAT-nya. Silahkan pelajari intelligent guessing dan process of elimination(POE) di Princeton Review.
Kalau Anda bermaksud untuk tidak menjawab suatu soal yang sulit, putuskan dengan segera. Ingat, waktu Anda sangat terbatas. Banyak teman-teman yang memutuskan untuk tidak menjawab soal yang sulit setelah berusaha setengah mati untuk menjawabnya. Akibatnya, ia kekurangan waktu untuk menjawab soal yang mudah.
Sewaktu ujian GMAT, saya sarankan Anda untuk tidak perlu menghabiskan seluruh waktu yang dialokasikan, yaitu 30 menit per section untuk berusaha mengerjakan soal semuanya. Lebih baik Anda meninggalkan satu soal yang sulit tapi sempat memeriksa kembali soal lainnya yang telah Anda kerjakan. Sisakan juga 15 detik terakhir untuk tidak melakukan apa-apa guna menenangkan pikiran Anda sebelum mengerjakan section berikutnya.
Beberapa waktu yang lalu, saya melihat wawancara televisi tentang dua peserta (dari 1,4 juta peserta) yang mendapat nilai sempurna pada SAT (Scholastic Aptitude Test, semacam Sipenmaru buat bangsa penggemar Mc Donald). Yang menarik adalah, ketika ditanya apa hobinya, keduanya mempunyai hobi yang sama: komputer dan membaca novel science fiction!
Saya pernah bertemu dengan orang bule yang mendapatkan nilai GMAT 770. Pekerjaannya: guru kursus TOEFL dan GMAT. You bet!
Rudy, seorang mahasiswa Indonesia mendapatkan nilai GMAT 710. Ia mendapatkan undergraduate nya dalam bidang mechanical engineering di University of Michigan (Ann Arbor). Undergraduate GPA nya adalah 3,9 (A=4). Setahu saya, ada dua orang Indonesia lainnya yang memiliki nilai GMAT di atas 700.
Seorang Indonesia yang bernama XYZ mendapatkan nilai GMAT 660. Lulus dari University of Texas at Austin bidang chemical engineering sebelum melanjutkan MBA diperguruan tinggi yang sama.
Seorang teman Indonesia saya yang lainnya ada yang mendapatkan nilai GMAT 610. Ia lulus dari University of California (Riverside)sebelum melanjutkan ke California State University (Fullerton). Ia memilih untuk ke Cal Sate karena UC Riverside waktu itu belum di akreditasi AACSB (American Assembly of Collegiate School of Business). Ketika saya tanya apa resepnya, jawabnya adalah: mengerjakan latihan, minimal satu bagian (section) tiap hari. Bukti lagi: kerja keras dilandasi dengan kemampuan, Insya Allah, akan membuahkan hasil.
Memang benar bahwa beberapa orang Indonesia yang saya sebutkan diatas mempunyai keuntungan karena telah lama tinggal di USA. Akan tetapi, tengoklah kembali paragraf-paragraf saya dimuka mengenai teman-teman saya lainnya yang mendapatkan undergraduate di USA tapi tidak mampu mendapatkan GMAT yang tinggi. Saya tetap percaya bahwa orang-orang yang saya sebutkan di atas memang orang yang pintar.
Seorang mahasiswa Indonesia yang mendapatkan undergraduate nya di Indonesia mampu mendapatkan nilai GMAT 620, dan TOEFL 630; walaupun GPA nya hanya 2,3. Ia adalah seorang mahasiswa lulusan Universitas Tarumanegara dan mengambil kuliah di program MBA University of Tennessee (Knoxville).
Seorang tamatan Jurusan Teknik Industri ITB mampu mendapatkan nilai GMAT 610. Ia bekerja di Bank Indonesia. Saat ini bersekolah di The Wharton School (University of Pennsylvania).
Sedikit  sekali orang  Indonesia yang memiliki GMAT diatas 600 atau GRE yang tinggi. Tidak demikian halnya dengan orang India dan Cina. Sebagai contoh, seorang teman saya dari India yang belajar di University of Houston untuk mendapatkan gelar doktor di bidang management information system ada yang mendapatkan nilai GRE 2250(dari maksimum 2400 untuk 3 section). Mereka sanggup mendapatkan nilai yang tinggi karena mereka memiliki motivasi yang tinggi untuk mendapatkan GMAT/GRE yang tinggi, kemudian berangkat ke Amerika, lalu mencari bea siswa dan kerja apa saja, selanjutnya … tidak pulang lagi (karena keadaan tanah airnya yang lumayan kacau)!
Motivasi akan sanggup menggerakkan kita untuk mendapatkan nilai GMAT/GRE yang  tinggi. Tentunya, bukan motivasi seperti contoh di atas yang saya maksudkan. Sama halnya dengan GMAT, saya yakin bahwa orang yang mampu mencapai nilai GRE yang tinggi juga memiliki vocabulary yang canggih dan tidak menemukan kesulitan dalam mengerjakan TOEFL